Dari alur tersebut dapat dilihat bahwa data yang masuk oleh petugas terlebih dahulu diverifikasi oleh admin sitroom yang ada di balai untuk kemudian dapat dimunculkan sebagai data yang valid sampai dengan titik pengambilan datanya. Data valid tersebut selanjutnya dapat digunakan oleh staf fungsional hingga struktural yang ada di Balai TN Kelimutu. Bagi staf fungsional data ini dapat membantu dan menunjang dalam penyusunan DUPAK karena data ini juga dapat diolah dan disajikan dalam bentuk spasial. Sedangkan bagi struktural, data valid ini dapat digunakan sebagai dasar penentuan dan pengambilan kebijakan/keputusan.
Fitur dalam situation room selalu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Didalamnya antara lain terdapat data aktivitas berupa tallysheet burung, flora, fauna, sarana prasarana, pemberdayaan masyarakat dan data gangguan. Kemudian terdapat juga fitur e-surat yang memudahkan dalam pendokumentasian dan pengarsipan surat dimana sebelumnya terkadang memerlukan waktu yang lama dalam proses pendisposisian apabila pimpinan tidak ada di tempat dan dapat dilakukan dimanapun. Fitur lainnya adalah pengelolaan data pengunjung dan pengelolaan BMN (Barang Milik Negara), dimana pengelolaan data pengunjung dapat dipantau secara real time sesuai dengan kondisi di lapangan sampai dengan penghitungan nilai PNBP yang masuk serta analisis statistik pengunjung juga sudah masuk secara otomatis. Kemudian pada pengelolaan BMN dapat dipantau secara bersama dimana lokasi dan kondisi barang milik negara apabilla terjadi kerusakan atau kehilangan yang dapat dengan cepat diupdate serta proses penginputan data ini juga tidak hanya dilakukan oleh petugas pengelola BMN namun juga seluruh staf yang ada. Proses pengelolaan data di SIM SAORIA telah tercantum dalam petunjuk teknis pengelolaan Sitroom dan Aplikasi SAORIA yang tersaji dalam bentuk flowcart sebagai berikut :
|
|
Selain fitur yang dikembangkan dalam bentuk aplikasi terdapat pula fitur laci file yang berfungsi sebagai media penyimpanan dokumen seperti pada Google Drive atau Dropbox yang dapat diakses secara bersamaan dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk mencari dokumen yang diinginkan serta dapat diakses dimanapun.
Penggunaan aplikasi SAORIA ini sangatlah penting untuk mendokumentasikan data dari lapangan dan memudahkan petugas dalam pencatatannya. Data sitroom ini selanjutkan diintegrasikan dengan menu-menu yang ada pada website kelimutu.id. Sehingga data-data ini juga berfungsi untuk menunjang publikasi TN Kelimutu yang juga dapat digunakan sebagai bahan publikasi melalui Instagram, facebook dan twitter. SAORIA ini juga digunakan untuk mendukung pemenuhan data pada situation room milik Ditjen KSDAE yaitu SIDAK (Sistem Informasi Data Konservasi) yang menjadi rujukan juga untuk pengambilan kebijakan di level yang lebih tinggi, sehingga pengisian data dapat dilakukan secara konsisten dan kontinyu. Pengunaan sitroom ini juga dikembangkan dalam bentuk aplikasi yang memudahkan untuk pengambilan data di lapangan yang dapat digunakan dengan mode online maupun offline yang selalu diupdate setiap tahunnya. Mode offline ini menjadi sangat penting digunakan mengingat kondisi topografi Pulau Flores yang bergunung membuat sinyal seluler sulit untuk didapatkan namun tetap dapat mewakili data di lapangan.
Perubahan nyata sangat dirasakan oleh berbagai pihak baik pimpinan maupun staf yang berhubungan langsung dengan data. Petugas yang bertugas di resort yang minim sinyal tetap dapat menginput data sehingga memudahkan petugas yang berada di kantor balai untuk dapat mengaksesnya dengan cepat melalui sitroom yang ada, sehingga proses pemenuhan data juga menjadi lebih cepat. Selain itu pembangunan jaringan CCTV di kawasan TN Kelimutu juga sangat membantu dalam pengembangan dan pengoptimalan sistem yang ada. Namun dalam perjalanan pengembangan situation room ini tidaklah mudah. Diperlukan waktu hingga 3 tahun sampai akhirnya menjadi situation room yang mampu digunakan secara optimal. Perbaikan dilakukan setiap tahun dengan mendengarkan banyak masukan dari berbagai pihak. Masukan yang paling utama adalah dari para petugas di lapangan, dimana ujung tombak data dari UPT ada di petugas resort yang melakukan patroli. Apabila dalam setiap kegiatan yang ada baik kegiatan yang bersumber dari anggaran DIPA maupun non DIPA ditemukan berbagai hal yang menarik termasuk pelanggaran di dalam kawasan, semuanya harus diinput kedalam SAORIA beserta dengan titik koordinat sekalipun berada di kawasan yang minim sinyalnya. Selain itu, para petugas yang dahulu tidak terlalu paham mengenai peta kawasan dalam bentuk digital akhirnya dapat belajar membaca peta lebih akurat dan dapat mengenali kawasannya dengan lebih baik.
" />
Dari alur tersebut dapat dilihat bahwa data yang masuk oleh petugas terlebih dahulu diverifikasi oleh admin sitroom yang ada di balai untuk kemudian dapat dimunculkan sebagai data yang valid sampai dengan titik pengambilan datanya. Data valid tersebut selanjutnya dapat digunakan oleh staf fungsional hingga struktural yang ada di Balai TN Kelimutu. Bagi staf fungsional data ini dapat membantu dan menunjang dalam penyusunan DUPAK karena data ini juga dapat diolah dan disajikan dalam bentuk spasial. Sedangkan bagi struktural, data valid ini dapat digunakan sebagai dasar penentuan dan pengambilan kebijakan/keputusan.
Fitur dalam situation room selalu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Didalamnya antara lain terdapat data aktivitas berupa tallysheet burung, flora, fauna, sarana prasarana, pemberdayaan masyarakat dan data gangguan. Kemudian terdapat juga fitur e-surat yang memudahkan dalam pendokumentasian dan pengarsipan surat dimana sebelumnya terkadang memerlukan waktu yang lama dalam proses pendisposisian apabila pimpinan tidak ada di tempat dan dapat dilakukan dimanapun. Fitur lainnya adalah pengelolaan data pengunjung dan pengelolaan BMN (Barang Milik Negara), dimana pengelolaan data pengunjung dapat dipantau secara real time sesuai dengan kondisi di lapangan sampai dengan penghitungan nilai PNBP yang masuk serta analisis statistik pengunjung juga sudah masuk secara otomatis. Kemudian pada pengelolaan BMN dapat dipantau secara bersama dimana lokasi dan kondisi barang milik negara apabilla terjadi kerusakan atau kehilangan yang dapat dengan cepat diupdate serta proses penginputan data ini juga tidak hanya dilakukan oleh petugas pengelola BMN namun juga seluruh staf yang ada. Proses pengelolaan data di SIM SAORIA telah tercantum dalam petunjuk teknis pengelolaan Sitroom dan Aplikasi SAORIA yang tersaji dalam bentuk flowcart sebagai berikut :
|
|
Selain fitur yang dikembangkan dalam bentuk aplikasi terdapat pula fitur laci file yang berfungsi sebagai media penyimpanan dokumen seperti pada Google Drive atau Dropbox yang dapat diakses secara bersamaan dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk mencari dokumen yang diinginkan serta dapat diakses dimanapun.
Penggunaan aplikasi SAORIA ini sangatlah penting untuk mendokumentasikan data dari lapangan dan memudahkan petugas dalam pencatatannya. Data sitroom ini selanjutkan diintegrasikan dengan menu-menu yang ada pada website kelimutu.id. Sehingga data-data ini juga berfungsi untuk menunjang publikasi TN Kelimutu yang juga dapat digunakan sebagai bahan publikasi melalui Instagram, facebook dan twitter. SAORIA ini juga digunakan untuk mendukung pemenuhan data pada situation room milik Ditjen KSDAE yaitu SIDAK (Sistem Informasi Data Konservasi) yang menjadi rujukan juga untuk pengambilan kebijakan di level yang lebih tinggi, sehingga pengisian data dapat dilakukan secara konsisten dan kontinyu. Pengunaan sitroom ini juga dikembangkan dalam bentuk aplikasi yang memudahkan untuk pengambilan data di lapangan yang dapat digunakan dengan mode online maupun offline yang selalu diupdate setiap tahunnya. Mode offline ini menjadi sangat penting digunakan mengingat kondisi topografi Pulau Flores yang bergunung membuat sinyal seluler sulit untuk didapatkan namun tetap dapat mewakili data di lapangan.
Perubahan nyata sangat dirasakan oleh berbagai pihak baik pimpinan maupun staf yang berhubungan langsung dengan data. Petugas yang bertugas di resort yang minim sinyal tetap dapat menginput data sehingga memudahkan petugas yang berada di kantor balai untuk dapat mengaksesnya dengan cepat melalui sitroom yang ada, sehingga proses pemenuhan data juga menjadi lebih cepat. Selain itu pembangunan jaringan CCTV di kawasan TN Kelimutu juga sangat membantu dalam pengembangan dan pengoptimalan sistem yang ada. Namun dalam perjalanan pengembangan situation room ini tidaklah mudah. Diperlukan waktu hingga 3 tahun sampai akhirnya menjadi situation room yang mampu digunakan secara optimal. Perbaikan dilakukan setiap tahun dengan mendengarkan banyak masukan dari berbagai pihak. Masukan yang paling utama adalah dari para petugas di lapangan, dimana ujung tombak data dari UPT ada di petugas resort yang melakukan patroli. Apabila dalam setiap kegiatan yang ada baik kegiatan yang bersumber dari anggaran DIPA maupun non DIPA ditemukan berbagai hal yang menarik termasuk pelanggaran di dalam kawasan, semuanya harus diinput kedalam SAORIA beserta dengan titik koordinat sekalipun berada di kawasan yang minim sinyalnya. Selain itu, para petugas yang dahulu tidak terlalu paham mengenai peta kawasan dalam bentuk digital akhirnya dapat belajar membaca peta lebih akurat dan dapat mengenali kawasannya dengan lebih baik.
" />